Jerawat merupakan permasalahan kulit yang umum dialami semua orang. Dilansir dari American Academy of Dermatology, sekitar 85% orang antara usia 12 - 24 mengalami setidaknya jerawat ringan dalam hidupnya.
Gangguan kulit ini terjadi ketika folikel rambut tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati. Hal tersebut menyebabkan peradangan serta penyumbatan pada pori-pori kulit. Peradangan ini ditandai dengan munculnya benjolan kecil yang terkadang berisi nanah di atas kulit.
Saat mengalami kondisi kulit berjerawat, kita tentu merasa tidak nyaman dan ingin segera menuntaskan gangguan kulit ini. Namun sayangnya, beberapa kondisi kerap menyebabkan jerawat datang dan pergi. Padahal kita sudah menggunakan berbagai produk perawatan khusus kulit berjerawat.
Jika, Sahabat kerap mengalami hal ini, coba cek lagi kebiasaan yang gaya hidup yang dijalani. Jangan-jangan masih sering melakukan kebiasaan buruk pemicu jerawat. Simak selengkapnya, ya!
Tak hanya berdampak buruk bagi tubuh, kebiasaan begadang juga memberikan efek buruk bagi kesehatan kulit, lho. Pasalnya, kebiasaan begadang mengakibatkan tubuh tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan regenerasi sel, termasuk sel kulit wajah.
Begadang ini membawa efek stres bagi tubuh yang akhirnya meningkatkan kadar hormon kortisol dalam tubuh. Kadar kortisol yang tinggi dapat membuat tubuh rentan terhadap peradangan, salah satunya peradangan pada kulit. Akibatnya, risiko jerawat pun semakin tinggi.
Membersihkan wajah sebelum tidur menjadi rutinitas wajib yang tidak boleh kita lewatkan, apalagi jika kita adalah seorang pengguna make up. Pasalnya, kulit telah terpapar debu, kotoran, hingga bahan-bahan make up yang dapat memicu penyumbatan pada pori-pori kulit. Pori-pori yang tersumbat ini kemudian bisa memicu kemunculan komedo dan pertumbuhan bakteri. Tak heran, akhirnya jerawat pun muncul.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, stres dapat memicu peningkatan hormon kortisol pada tubuh. Hormon ini dapat meningkatkan produksi sebum oleh kulit. Produksi kortisol yang meningkat juga memicu peradangan pada kulit sehingga memicu pertumbuhan jerawat. Selain itu, studi JAMA Dermatology menunjukkan bahwa stres dapat memperparah kondisi kulit yang sedang berjerawat.
Sprei dan sarung bantal mungkin terlihat bersih sehingga kita jarang menggantinya secara rutin. Padahal, benda-benda ini sangat erat bersentuhan dengan kita setiap harinya, sehingga bisa kotor akibat keringat dan debu yang ada di sekitar kita.
Idealnya, kita harus mengganti sprei dan sarung bantal setiap 1-2 minggu sekali. Hal ini untuk mencegah penumpukan bakteri yang dapat memicu jerawat pada kulit.
Meski tak terlihat, tangan manusia dapat mengandung 39.000 - 460.000 CFU per sentimeter kubik. Maka dari itu, kebiasaan menyentuh wajah sebelum membersihkan tangan harus dihindari, ya. Karena seperti yang kita tahu, bakteri menjadi salah satu penyebab utama dari jerawat.
Mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung glikemik tinggi dapat berkontribusi besar terhadap kemunculan jerawat. Pasalnya, makanan yang dapat memicu lonjakan gula darah ini berkontribusi pada peradangan di seluruh tubuh dan dapat menyebabkan produksi sebum meningkat.
Nah, itu dia beberapa kebiasaan buruk yang mesti kita hindari untuk mencegah kemunculan jerawat. Selain menjalani pola hidup yang sehat, Sahabat juga bisa berkonsultasi pada dokter untuk mendapatkan penanganan jerawat secara tepat.
Informasi jadwal dokter spesialis kulit & kelamin bisa Sahabat cek di sini, ya!