September 30, 2024

5 Pemicu Sakit Jantung Yang Bisa Dicegah!

Jantung merupakan organ vital yang berfungsi untuk memompa dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Jika kerja jantung terganggu, fungsi organ dan jaringan tubuh lainnya juga dapat mengalami gangguan. 

Beberapa gangguan jantung yang umum dialami adalah penyakit jantung koroner, aritmia, gangguan pada otot jantung, hingga penyakit katup jantung. Gangguan-gangguan ini bisa disebabkan oleh berbagai hal mulai dari penumpukan lemak di pembuluh darah koroner, tekanan darah tinggi, serta diabetes yang tidak terkontrol.

Jika melihat lebih saksama, sebenarnya gangguan-gangguan jantung bisa dihindari dengan menghindari faktor pemicunya. Apa saja?

  1. Sedentary lifestyle
Malas bergerak picu sakit jantung/foto: freepik.com

Sedentary lifestyle atau ketidakaktifan fisik adalah gaya hidup sebagian besar waktu dihabiskan dalam posisi duduk atau berbaring. Gaya hidup ini sering sekali dilakukan oleh orang-orang di zaman teknologi saat ini, di mana seseorang bisa terhanyut pada handphone atau komputer untuk bekerja atau sekadar hiburan. 

Kurangnya kegiatan fisik apalagi tidak diimbangi dengan olahraga rutin dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Seseorang yang kurang bergerak berisiko membuat lemak atau kolesterol menumpuk pada pembuluh darah arteri. Akibatnya, jantung jadi tidak dapat bekerja secara optimal dan memicu terjadinya penyakit serius seperti serangan jantung, jantung koroner, dan lain sebagainya.

  1. Merokok
Rokok berakibat buruk bagi jantung/foto: freepik.com

Kebiasaan merokok meningkatkan risiko penyakit jantung. Rokok dapat merusak sistem kardiovaskular dengan berbagai cara diantaranya nikotin yang menyebabkan hipertensi, zat-zat berbahaya pada asap rokok yang dapat menyebabkan penumpukan plak lemak pada arteri, rokok yang dapat menyebabkan peningkatan kolesterol LDL, serta rokok yang dapat meningkatkan risiko pembekuan darah.

  1. Stress berkepanjangan
Stres berkepanjangan memicu gangguan jantung/foto: freepik.com

Ketika stres, tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol dan hormon adrenalin untuk mengendalikan diri dalam mengambil keputusan atau merespons sebuah situasi dengan tindakan tertentu. Jika terjadi berkepanjangan, kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan jantung.

Stres berkepanjangan dengan meningkatkan tekanan darah dan peradangan di dinding pembuluh darah. Kondisi peradangan ini dapat menyebabkan penumpukan kolesterol dan lemak di pembuluh darah tubuh, termasuk pembuluh darah koroner di jantung. Apalagi jika stres dilampiaskan dengan kebiasaan buruk seperti merokok dan makan sembarangan.

  1. Obesitas
Obesitas meningkatkan risiko penyakit jantung/foto: freepik.com

Berat badan berlebih atau obesitas dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung. Pasalnya obesitas dapat menaikkan tekanan darah, menaikkan kadar LDL atau kolesterol jahat dalam darah, serta dapat menyebabkan resistensi insulin, yaitu kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif sehingga berisiko terkena diabetes tipe 2 yang juga dapat memicu penyakit jantung.

  1. Pola makan tinggi lemak
Makanan tinggi lemak yang buruk bagi jantung/foto: freepik.com

Konsumsi lemak jenuh diatas 10 % dari energi total berisiko meningkatkan kadar LDL yang berperan membawa kolesterol ke pembuluh darah koroner. Pembuluh darah koroner akan mengalami penyempitan (atherosclerosis) dan dalam keadaan tertentu akan menyebabkan serangan jantung dan stroke. Maka dari itu, perhatikan pola makan agar tidak terlalu berminyak dan berlemak. Seimbangkan dengan serat dan nutrisi lainnya.

Lima pemicu penyakit jantung tadi tentunya dapat kita evaluasi dan perbaiki kembali. Pola hidup yang sehat sangat penting untuk mencegah penyakit jantung sehingga kualitas hidup kita pun akan terus terjaga.

Selain pola hidup yang sehat imbangi juga dengan pemeriksaan tubuh berkala agar kita dapat mengetahui bagaimana kondisi terkini dari tubuh kita. Jika memiliki keluhan terkait jantung dan pembuluh darah, jangan disepelekan dan segeralah berkonsultasi pada dokter spesialis jantung dan pembuluh darah!

Don't forget to share

Related Artikel

Ingin konsultasi dengan dokter Spesialis?

Check jadwal disini dan segera lakukan Appointment
Jadwal Dokter